UA-59739218-1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PROTEIN DAN LEMAK

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info


BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tidak lepas dari mengkonsumsi makanan sebagai suplai energi, baik yang berasal dari karbohidrat sebagai sumber utama maupun protein dan lemak. Protein adalah senyawa organic yang molekulnya sangat besar dan susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi sebenarnya, protein bukanlah merupakan zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tapi masih terdiri dari asam-asam amino.
Lemak adalah lipid sederhana, yaitu ester antara gliserol dan asam lemak, dimana ketiga radikal hidroksil dari gliserol semuanya diesterkan. Pada umumnya, istilah lemak meliputi lemak-lemak dan minyak-minyak, dan perbedaan antara keduanya terletak pada sifat fisiknya : lemak adalah solid (padat) pada temperatur kamar (200C), sedang minyak pada temperatur tersebut berbentuk cair .
Tujuan praktikum protein dan lemak adalah untuk mengetahui beberapa sifat umum dan khusus dari protein dan lemak serta mampu melakukan analisa kuantitatif dari protein dan lemak.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Protein
2.1.1. Pengertian Protein
Istilah protein pertama kali ditemukan oleh G.J. Muider seorang pakar kimia berkebangsaan Belanda pada tahun 1939.  Kata priotein berasal dari bahasa Yunani”Proteios” yang artinya pertama atau yang paling utama.  Sehingga protein memegang peanan penting dalam kehidupan.  Protein merupakan senyawa organik makro molekul yang mempunyai susunan komplek dan terdiri atas polimer-polimer alam yang terdiri atas beberapa alfa asam amino, serta terikat melalui ikatan peptida. ( Martoharsono dan Soeharsono, 1993 )
            Protein itu bukan merupakan zat tunggal serta molekulnya sederhana, tetapi masih terdiri atas asam amino karena susunan proteinnya adalah asam amin, maka susunan kimianya mengandung unsur seperti kandungan unsur pada asam-asam amino penyusunnya yaitu Karbon(C), 52,40%; Nitrogen(N) 15,30-18,00%; Oksigen (O) 21-23,5%; Hidrogen(H)6,9-77,3%; Belerang(S) 0,8-2%; sedikit fosfor dan magnesium, juga kadang-kadang mengandung unsur lain seperti Fe(besi). Penyebab perbedaan protein satu dengan yang lain tergantung dari:
a.       Jumlah asam a amino penyusun
b.      Macam asam a amino penyusun.
c.       Cara kombinasi asam a amino penyusun dan tidak berpengaruh pada faktor genetik. ( Muljana, W, 1985 )
               Protein tersusun atas sebuah atau lebih rantai polipeptida, dimana pada rantai itu terdapat ikatan-ikatan peptida yang dikenal sebagai ikatan amida asam. Ikatan ini merupakan ikatan antara residu asam amino yang satu dengan  residu asam amino yang lain. Rantai peptida dalam molekul protein daat digambarkan sebagai berikut :

            H         O                     R                     H                     O                     R
                                                                                    H
   N                  C                     C                     N                     C                     C

C                    N                     C                     C                     N                    
  H                                           H                                                                     H
R                    H                     O                     R                     H





v Jenis-jenis ikatan pada molekul protein
1.       Ikatan peptida ( ikatan amina asam )
Ikatan yang terdapat pda rantai peptida, yaitu ikatan antara asam amino satu dengan yang lain.
2.       Ikatan sistin ( ikatan disulfida dalam protein )
Ikatan atom-atom didalam molekul disebabkan persatuan electron yang dimiliki bersama oleh dua atom S. Ikatan sistin terjadi apabila ada dua asam amino dalam rantai peptida berdekata.protein dengan ikatan istin jika dibakar akan timbul bau tidak enak.
3.       Ikatan Garam
Terjadi secara heteropolar atau elektrovalen yaitu ikatan antar ion-ion yang bermuatan berlawanan dengan suatu molekul. Disebabkan oleh gaya Elektrostatika. Ikatan ini terjadi antara radikal karbonil bebas berdekatan dengan radikal amino bebas.
4.       Ikatan Ester
Ikatan antara asam amino radikal karbosil bebas dengan asam amino yang memiliki radikal hidroksil bebas.
5.       Ikatan Hidrogen
Ikatan yang terdapat pada molekul protein, merpakan ikatan penghubung antara  -C = C dengan H-N- 
                                                                                    ( Klanertelter, 1991 )

 2.1.2. Klasifikasi Protein
            Protein dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: Berdasarkan bentuk molekulnya protein dapat dibedakan menjadi: Protein globular, cirinya yaitu bentuk padat, kristal, larut dalam larutan garam, asam, basa, dan alcohol. Contoh: albumin. Protein fibrosa, cirinya yaitu bentuk memanjang dan amorphouse, sukar ditentukan dengan pasti, tidak arut dalam larutan garam, asam, basa, dan alcohol. Contoh: karotin dari rambut. Berdasarkan komponen penyusunnya protein dibedakan menjadi: Protein sederhana, yaitu protein yang molekulnya sederhana dan hanya tersusun dari satu asam amino. Protein majemuk, yaitu protein yang tersusun dari protein sederhana  dan zat lain selain protein. Berdasarkan kelarutannya, protein dibagi menjadi albimin, globulin, glutein, protamin, prolamin, albuminoid, dan histon. Berdasarkan tingkat degradasinya protein dibagi menjadi: Native protein adalah protein yang belum mengalami perubahan. Derivate protein adalah hasil hidrolisis dari protein, yang dibagi menjadi 2, yaitu: - Derivat protein primer. Disini hanya sedikit mengalami perubahan molekuler. Contoh: protean, metaprotein dan koagulum protein. Derivat protein sekunder. Protein ini lebih banyak mengalami perubahan    molekuler. Contoh: protease, pepton, peptida dan asam amino. Berdasarkan fungsinya protein dibagi menjadi: protein struktur, misalnya myosin, protein penyimpan misalnya feritin, protein enzim misalnya pepsin protein hormon misalnya inulin vasopresin, protein antibody, protein racun dan protein dengan fungsi khusus misalnya hemoglobin dan rodopsin (Suharso, 1980).






2.1.3.      Fungsi Protein
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang akan mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial. Kebutuhan akan asam amino esensial bagi anak-anak relative lebih besar daripada orang dewasa                 (Poedjiati, 1994).













2.2.      Lemak


      2.2.1. Pengertian Lemak
Lemak merupakan ester antara gliserol dan asam lemak dimana radikal hidroksil dari gliserol semuanya diesterkan (trigliserida) Lemak mempunyai struktur umum : ( Bronk,1994 )
Lipid adalah senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organic non polar seperti hidrokarbon atau dietil eter. Kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasrkan kemiripan sifat fisisnya namun hubungan kimia fungsional dan structural maupun fungsi biologis mereka berdekatan. ( Fessenden,1984 )

2.2.2.  Klasifikasi Lemak


Asam lemak yang menjadi penyusun adalah yang rantainya lurus mempunyai jumlah atom c genap dan radikal karboksilnya terletak diujung rantai klasifikasi lemak didasarkan atas ada tidaknya ikatan rangkap dalam molekulnya dibedakan :

2.2.2.1 Asam Lemak Jenuh
Struktur kimia dari asam – asam lemak ini tidak mempunyai ikatan rangkap dengan rumus CnH2n+1 Asam Jenuh berderajat tinggi yang banyak merupakan penyusun lemak adalah asam palmitat dan asam stearat hampir semua lemak alam mempunyai komponen penyusun lemak ini ( Sumardjo,1998 )
2.2.2.2 Asam Lemak Tidak Jenuh
Struktur kimia dari asam – asam ini mempunyai sebuah atau lebih ikatan rangkap dua dalam molekulnya ( Sumardjo,1998 )
         Gliserol sebagai penyusun lemak yang kedua biasa disebut gliserin atau dropanotrid 1,2 ,5 . Zat cair yang kental dan berwarna, rasanya mais dan higroskopis dapat tercampur dengan air dalam segala perbandingan tetapi tidak larut dalam eter dalam keadaan murni bila didinginkan dapat membentuk kristal yang melebar kembali pada temperature 17 derajat celcius ( Sumardjo,1998 )
Lemak diklasifikasikan atas beberapa macam :

A.  Berdasarkan bentuknya :


a.       Lemak padat adalah lemak yang pada temperatur biasa atau kamar dalam bentuk padat
b.      Lamak cair ( minyak ) adalah lemak yang pada temperatur biasa      merupakan zat cair

                 B. Berdasarkan sumbernya :

 a. Lemak hewani : diperoleh dari hewan terutama hewan tingkat tinggi contoh :lemak sapi, lemak domba.
                   b.  Lemak nabati : dperoleh dari tumbuhan
                        Contoh : minyak kelapa, minyak jagung.


     C. Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap ;
a.       Jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap )
Contoh : Tristearin
                              b.   Lemak Lemak Tak Jenuh ( memiliki ikatan rangkap dua )
                                    Contoh : Triolein
     D. Berdasarkan Asam Lemak Penyusunnya :
a.       Lemak Berasam satu : ketiga asam lemak penyusunnya sama
b.      Lemak Berasam dua : kedua asam lemak penyusunnya sama
c.       Lemak Berasam Tiga : Ketiga asam lemak penyusunnya sama.
                                                    ( Carles Keenan, 1992 )

  2.2.3 Fungsi Lemak
                        Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kalori untuk tiap gram yaitu 2,5 kali besar energi yang di hasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama
Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi . Karbohidrat, lemak dan protein. Lemak tubuh pada umumnya di simpai sebagai bentuk: 50% di jaringan bawah kulit (Sub kutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5% di jaringan intramuscular (Sunita Altmotsiar, 2003)
















BAB III
MATERI DAN METODE
                        Praktikum kimia dasar tentang protein dan lemak dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 November 2007, pada pukul 17.00 – 19.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Binkimia Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.

3.1. Materi
Materi yang digunakan dalam praktikum protein ialah : tabung reaksi pipet tetes dan penjepit. Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain telur, susu, FeCl3, CuSO4 0,5 %, HgCl2, PbCOOH, HNO3 pekat, NaOH 10 % . Sedangkan materi yang diperlukan dalam praktikum lemak adalah : tabung reaksi dan Bahan yang diperlukan minyak jagung, minyak kelapa, asam stearat, lemak ( gajeh ) kertas saring dan eter.

3.2. Metode
3.2.1. Protein
3.2.1.1 Uji Biuret
Mencampurkan 10 tetes albumin telur dengan 10 tetes NaOH 10 % dalam tabung reaksi kemudian menambahkan dengan tepat 20 tetes larutan CuSO4 0,5  % dan diaduk sempurna reaksi positif jika terbentuk warna merah muda atau ungu mengulangi langkah diatas untuk bahan gelatin.

3.2.1.2 Presipirasi dengan Larutan Garam Logam Berat.
Menyediakan empat tabung reaksi yang bersih dan isilah masing – masing dengan larutan putih telur encer. Pada tabung pertama tambahkan larutan FeCl3 tabung kedua tambahkan CuSO4 Tabung Ketiga tambahkan larutan HgCl2 tabung keempat tambahkan larutan PbCOOH kemudian mengamati dan bandingkan warna endapan yang terbentuk catatlah pada lembar pengamatan mengulangi langkah diatas menggunakan larutan putih telur.

3.2.1.3  Percobaan Hehler
Melarutkan protein encer kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat. Mengamati warna dan lapisan yang terbentuk pembentukan lapisan berwarna putih menunjukkan bahwa protein telah terdenaturasi karena pengaruh asam nitrat pekat.




3.2.1.4  Reaksi Khusus Untuk Protein Tertentu
Uji Xantho Protein.
Uji ini khusus untuk protein yang mengandung asam amino dengan      radikal fenil ( misal asam amino alanin, tirosin dll )
Menyediakan dua buah tabung reaksi tabung pertama diisi larutan susu encer dan larutan putih telur encer pada tabung reaksi yang lain Kemudian menambahkan masing – masing dengan asam nitrat pekat kemudian tempatkan kedua tabung reaksi tersebut pada penangas air amati warna yang timbul kemudian amati juga warnanya jika ditambahkan ammonia.

3.2.2        Sifat – sifat lemak.
3.2.2.1  Sifat Fisik Kekentalan dan Bau
               Mengamati sifat fisik kekentalan dan bau lemak dari asam lemak berikut ini : minyak jagung, minyak kelapa, asam stearat, lemak ( gajeh )







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

 4.1. Protein

4.1.1.      Uji Biuret
Tabel 1. Uji Biuret
Sampel
Reaksi
( + / - )
Keterangan
Putih Telur
+
Terjadi warna ungu
Gelatin
­­-
 Warna biru,tak ada endapan

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007

            Pereaksi biuret dapat dipakai untuk menunjukkan besar kecilnya molekul protein, atau sedikit ikatan peptida yang terdapat dalam molekul protein. Reaksi ini berlaku untuk semua jenis larutan biuret ini terdiri atas NaOH dan PbSO4, larutan jika tidak bertambah biuret, maka terbentuk, maka terbentuk warna merah muda sampai violet, menunjukkan bahwa protein yang diselidiki besar misalnya gelatin. Protein dengan molekul kecil lebih sedikit mengandung ikatan peptida disbanding protein dengan molekul besar.





4.1.2.      Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat ( Putih Telur )
Tabel 2. Prespitasi dengan Larutan Garam Logam Berat ( Putih Telur )
Reagen
Reaksi
( + / - )
Keterangan
FeCl3
+
Terbentuk endapan coklat
CuSO4
-
Terbentuk endapan warna biru muda
HgCl2
+
Terbentuk endapan warna putih  kecoklatan
PbCOOH
+
Terbentuk endapan warna putih kecoklatan

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007

Tujuan percobaan ini ialah menunjukkan reaksi pengendapan larutan protein yang menggunakan reagensi ferriklorida, cuprisulfat, mercuriklorida, dan plumbu asefat.Hasil percoban pengujian ini ketika putih telur maupun dicampur dengan asagen tersebut menghasilkan endapan. Warna endapan yang di hasilkan sesuai dengan warna yang terkandung dalam regen yang dipakai berfungsi untuk mengendapkan protein.







4.1.3.      Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat ( Protein Susu )
Tabel 3. Presipitasi dengan Larutan Garam Logam Berat ( Protein Susu )
Reagen
Reaksi
( + / - )
Keterangan
FeCl3
+
Terbentuk endapan warna putih kekuningan,ada endapan
CuSO4
-
Takada endapan ,warna biru muda
HgCl2
          +
Tidak terbentuk endapan warna putih
PbCOOH
+
 Terbentuk endapan warna putih,ada endapan

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007

        Tujuan percobaan ini ialah menunjukkan reaksi pengendapan larutan protein yang menggunakan reagensi ferriklorida, cuprisulfat, mercuriklorida, dan plumbu asefat.Hasil percoban pengujian ini ketika putih telur maupun dicampur dengan asagen tersebut menghasilkan endapan. Warna endapan yang di hasilkan sesuai dengan warna yang terkandung dalam regen yang dipakai berfungsi untuk mengendapkan protein.
     













         4.14. Percobaan Hehler
Tabel 4. Percobaan Hehler


Sampel
Reaksi
( + / - )
Keterangan
Putih Telur
+
Terbentuk lapisan putih, berwarna jernih kental
susu
+
Terbentuk lapisan kuning, keputihan

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007
Pada uji hehler protein mengalami denaturasi karena pengaruh asam nitrat pekat yang ditunjukkan adanya endapan putih kental.


4.1.5.      Uji Xantho Protein
Tabel 5. Uji Xantho Protein
    Reagen
Keterangan
Sebelum ditambah NH3
Setelah ditambah NH3 
Putih Telur

susu
Bening,endapan lapisan putih

Terjadi gumpalan oranye kental

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007
Uji Xanthoprotein dapat dilakukan dengan mereaksikan susu encer atau putih telur dengan asam nitrat pekat dan akan menghasilkan endapan kuning setelah ditambahkan ammonia keduanya berwarna putih dan bagian bawah terdapat endapan kuning hasil tersebut menunjukkan hasil positif pada uji xanthoprotein.

4.2.      Lemak
4.2.1. Sifat – sifat Fisik Lemak

4.2.1.1 Sifat Fisik, Kekentalan, dan Bau
Tabel 1. Sifat Fisik, Kekentalan, dan Bau
Sampel
Kekentalan
Bau
Sifat Fisik
Lemak ( Gajeh )
Kental / padat
Amis
Padat, berwarna putih
Asam Stearat
Cair, terdapat endapan
        Netral
Cair, berwarna putih keruh

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2007

Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui sifat –sifat fisik pada lemak seperti halnya kekentalan dan bau  Minyak berwujud agak kental dan berbau. Lemak yang direaksikan adalah minyak kelapa, minyak jagung, asam stearat, lemak atau gajih. Bau tengik yang ditimbulkan oleh lemak disebabkan lemak tersebut sudah lama tersimpan dan bercampur dengan zat – zat lain sehingga terjadi proses kimia lemak juga tidak dapat larut dalam air namun larut dalam eter. Asam stearat termasuk memiliki satu ikatan rangkap dan mudah teroksidasi sehingga lebih kental.

                   












                     


                       BAB V
                KESIMPULAN
                  Protein murni tidak berbau dan tidak berwarna tanpa pemanasan. Selain itu, protein juga menghasilkan warna endapan pada percobaan perubahan ini menunjukkan analisa kuantitatif
       Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam air dan berbau tengik dan agak kental. Lemak meninggalkan noda yang sukar hilang pada kertas






















DAFTAR PUSTAKA
Bronk. 1994. Biochemistry.Frentice – Hall:New York


Fessenden dan Fessenden. 1984. Kimia Organik.Erlangga, Jakarta


Keenan, Charles W. 1992. Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi ke- 6 Erlangga, Jakarta.

Pine, Stanley. 1980. Organic Chemistry. Mc Grow Hill Inc: California

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar – dasar Biokimia. Universitas Indonesia, Jakarta

Sumarjo, Damin. 1997. Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas  Diponegoro

Wood, Keenan Klenerfelter. 1991. Kimia untuk Universitas Edisi ke- 6. Erlangga, Jakarta

















v   Noda Lemak atau Spot Tes
Gambar
Keterangan
Minyak Kelapa



Minyak Jagung



Lemak (Gajeh)



Asam Stearat



- adanya noda yang meresap dan sulit dihilangkan

- noda yang tidak bisa meresap dan sulit dihilangkan

- noda mengkilat


- adanya noda yang sulit dihilangkan


1.      Noda Lemak atau Spot tes
Minyak yang ditambahkan eter dan diteteskan pada kertas maka akan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan Hal tersebut terjadi karena minyak larut dalam eter saling tarik menarik apabila ditambahkan aquades msks lemak tersebut tidak akan larut karena tidak ada perbedaan keelektronegativitas yang kuat.









Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Informasi : Roy Hutasoit | Samosir | Indonesia
Copyright © 2014. ROYSOIT / INFORMASI BAGUS - Semoga Hari Anda Menyenangkan
Mandok Parjolo HORAS I Love You JESUS
Proudly powered by Roy Valentino Hutasoit