UA-59739218-1

LAPORAN KIMIA PROTEIN DAN LEMAK


BAB1

PENDAHULUAN


     Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu zat makanan makro yang terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Serta zat makanan mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral.
Protein sendiri selain sebagai sumber energi, protein dan lemak juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembantukan struktur sel, jaringan.
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui beberapa sifat umum maupun sifat khusus dari protein dan lemak. Praktikum ini juga bermanfaat agar praktikan mengetahui pada larutan apa saja protein dapat larut dan tidak dapat larut, selain itu praktikan juga dapat mengetahui unsur-unsur penyusun protein serta mengetahui perbedaan warna yang terbentuk saat ditambahkan dengan larutan atau zat lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    PROTEIN
2.1.1  Pengertian protein
     Protein adalah senyawa organic yang molekulnya sangat besar (makro molekul) dan susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Karena tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimianya mengandung unsur-unsur seperti : C, H, O, N, S, P, Fe, Mg. Macam-macam asam amino esensial adalah : arginin, histidin, leusin, metionin, alanin, thrionin, rennin, valine, isoleosin, thriptopan (Purba, 1994).
Ikatan-ikatan yang terdapat dalam molekul protein adalah Ikatan Peptida (Amida Asam), Ikatan yang terdapat dalam rantai peptida itu sendiri yaitu ikatan antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lain, Ikatan Cystein Ikatan atom di dalam molekul disebabkan karena persekutuan electron-elektronnya yang dimiliki bersama oleh kedua atom S. Ikatan ini terjadi apabila dua residu asam amino sistein dalam rantai polipeptida berdekatan dan mengalami oksidasi. Jadi harus ada 2 radikal sulfidri (C-SH) yang berdekatan, Ikatan Garam Ikatan anatara ion-ion yang berlawanan di dalam suatu molekul, disebabkan oleh gaya-gaya elektrostatik. Ikatan ini terjadi bila ada radikal karboksil bebas berdekatan dengan radikal amino bebas, Ikatan EsterIkatan yang terjadi apabila ada asam amino yang mempunyai radikal karboksil bebas. Ikatan ester ini terjadi dalam 1 rantai peptida tetapi dapat merupakan penghubung 2 rantai peptide, Ikatan Hidrogen Ikatan yang banyak terdapat dalam molekul protein, terutama yang menghubungkan antara –C=O dan H-N- (Purba, 1994).

2.1.2        Klasifikasi protein

     Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dibagi menjadi protein enzim sebagai biokatalisator dan umumnya berbentuk globular. Misalnya proteksidase yang mengkatalisis penguraian hydrogen peroksida, pepsin yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida tertentu dari rantai polipeptida dalam molekul protein dan polinukleotidase yang mengkatalisis hidrolisa polinukleotida. Protein pengangkutan mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu dari suatu organ ke organ yang lain melalui aliran darah. Hemoglobin dapat mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan. Lipoprotein dapat mengangkut lipida dan serum albumin dapat mengangkut asam lemak. Protein structural dikenal sebagai protein pembangun, peranannya sebagai pembentuk struktur jaringan dan memberi kekuatan kepadanya, contoh ; kolagen pada otot dan tulang rawan, fibrin dari serat indra. Protein kontraktil berperan dalam proses gerak. Memberi kemampuan kepada sel untuk berkontraksi atau mengubah bentuk. Protein hormone dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu mengatur atau menghambat atau mempercepat aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Protein pelindung protein pertahanan pada umumnya terdapat dalam darah. Melindungi organisme dengan cara melawan serangan zat asing yang masuk kedalam tubuh. Contoh ; immunoglobulin, atau anti bodi (Damin, 1997).
     Berdasarkan bentuk molekulnya, protein dibagi menjadi protein globular adalah protein yang bentuknya bulat atau hampir bulat, karena rantai polipeptidanya melingkar. Larut dalam larutan garam, asam, basa dan alkohol. Berbentuk kristal berat yang molekulnya dapat ditentukan , dengan mudah mengalami denaturasi. Contoh ; albumin, globulin, proteoenzim, proteohormon. Protein fibrosa bentuknya memanjang karena rantai polipeptidanya memanjang, amorphous, berat molekulnya tidak dapat ditentukan dengan pasti, sukar diurai dibanding  protein globular. Contohnya kerotin dari rambut, fibroin dari sutra dan kolagen dari tulang (Damin, 1997).

Berdasarkan komponen penyusunnya, protein dibagi menjadi protein sederhana hanya tersusun atas asam-asam amino saja. Berdasarkan kelarutannya protein dibedakan menjadi albumin, globulin, prolamin, glutelin, histin, protamin. Protein majemuk tersusun atas protein sederhana dan zat-zat lain yang bukan protein (radikal prostetik). Berdasarkan radikal prostetiknya, protein ini dibedakan atas phospoprotein, cromoprotein, lipoprotein, mukoprotein (Damin, 1997).

Berdasarkan tingkat degradasi, protein dibagi menjadi protein alam protein yang asli berasal dari alam baik dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Protein hewani adalah protein yang sempurna karena mengandung jenis asam amino essensial. Protein nabati adalah protein yang kurang sempurna karena mengandung sedikit asam amino essensial.Yang termasuk golongan ini adalah protein sederhana dan majemuk.Protein derivat protein alam yang telah mengalami perubahan, tetapi belum sampai ke asam amino. Perubahan terjadi karena karena pengaruh hidrolisa menjadi asam amino tidak berjalan spontan tapi bertingkat (Damin, 1997).

2.1.3        Fungsi protein

Protein mempunyai fungsi spesifik antara lain untuk membangun dan memperbaiki jaringan, pengatur metabolisme hormon dan biokatalisator enzim, pengatur Ph dengan sistem buffer, sebagai pertahanan tubuh, dan juga sebagai sumber energi dan pengangkut lipida.(Keenan, 1994)

2.2      LEMAK
2.2.1 Pengertian lemak
     Lemak adalah suatu ester antara glieserol dan asam lemak, dimana ketiga radikal hidroksi dari gliserol diesterkan. Sehingga jelas bahwa lemak merupakan trigliserida (Triasil gliserol ) (Sumardjo, 1997).

2.2.2        Klasifikasi lemak


Lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap dua dalam struktur kimianya.Pada umumnya merupakan unit penyusun dari lemak yang terdapat pada hewan atau manusia. Daya larutnya dalam air makin berkurang, seiring bertambahnya jumlah atom karbon penyusunnya. Adapun contoh asam lemak jenuh adalah asam butirat, asam miristat, asam kaproat, asam pamitat, dan asam stearat. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua dalam strukturnya. Ini disebabkan karena asam lemak tersebut dapat mengikat leih banyak atom hidrogen dari pada yang terdapat pada asam karena kebanyakan zat ini berwujut cair pada suhu kamar, maka disebut minyak. Contohnya adalah asam palmiteleat, asam oleat, dan asam linoleat  ( Sumardjo, 1997 ).

2.2.3 Fungsi lemak

Lemak memiliki funsi yaitu untuk penghangat tubuh, untuk melindungi organ – organ vital makhluk hidup, sebagai cadangan makanan, menjaga daya tahan tubuh, sebagai sumber energi ( Keenan, 1994 ).
                                                          BAB III
MATERI DAN METODE
3.1      MATERI
     Pada praktikum protein dan lemak alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi untuk mereaksikan sampel, pipet tetes berfungsi untuk mengambil suatu larutan penjepit berfungsi untuk menjepit tabung reaksi pada saat dipanaskan.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah ; telur, susu, FeCl3, CUSO4 0,5 %, HgCl2, PbCOOH, NHO3 pekat, NaOH 10 %, minyak, lemak ( gajeh ).

3.2              METODE
3.2.1                                      Uji biuret
Campurkan 2 ml albumin telur dengan 2 ml NaOH 10 % dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan dengan tepat 2 tetes larutan CuSO4 0,5% dan aduk sempurna, lalu amati perubahan warna, reaksi positif apabila warna yang terbentuk adalah merah muda atau ungu. Ulangi langkah kerja ini terhadap gelatin.

3.2.2                                Presipirasi dengan larutan garam logam berat
Sediakan tiga buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing tabung diisi dengan larutan putih telur encer. Tabung pertama diisi dengan FeCl3, tabung kedua CuSO4, dan tabung ketiga HCl. Amati dan bandingkan perubahan warna dan endapan yang terbentuk, catat pada lembar pengamatan. Ulangi percobaan diatas dengan mengganti larutan putih telur encer dengan larutan protein susu.

3.2.3                                Percobaan hehler
Larutkan protein encer, masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat. Kemudian amati warna yang terbentuk. Pembentukkan berwarna putih menunjukkan protein telah terdenaturasi karena pengaruh asam mineral pekat.

3.2.4                                Uji xantho protein
Sediakan dua buah tabung reaksi, tabung pertama diisi larutan susu encer dan larutan putih telur encer dalam tabung reaksi lain. Tambahkan masing-masing dengan asam nitrat pekat, kemudian tempatkan kedua tabung reaksi tersebut kedalam pemanas air. Amati warna yang terbentuk.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Protein
4.1.1 Uji biuret
   Tabel 7. Hasil Pengamatan Uji Biuret 

Sampel

Reaksi
(+/-)
Keterangan
Putih telur
+
Berwarna ungu
Gelatin
+
Berwarna ungu
Sumber  :  Data Primer Prakrikum Kimia Dasar, 2008

4.1.2 Presipitasi larutan garam logam berat (putih telur)
     Hasil dari praktikum presipitasi larutan garam logam berat ( putih telur ) dapat dilihat pada tabel berikut :
Reagen
Reaksi (+/-)
Keterangan
FeCl3
+
Berwarna merah bata, ada endapan
CuSO4
+
Berwarna biru muda, ada gel
HCl2
+
Berwarna coklat muda,ada gel
PbCOOH
+
Berwarna putih keruh, ada gel
Sumber  :  Data Primer Prakrikum Kimia Dasar, 2007






4.1.3 Prespitasi larutan garam logam berat (protein susu)
Hasil dari praktikum prespitasi larutan garam logam berat ( protein susu ) dapat dilihat pada tabel berikut :
Reagen
Reaksi (+/-)
Keterangan
FeCl3
+
Berwarna kuning,endapan putih
CuSO4
+
Berwarna biru muda, ada endapan
HCl2
+
Berwarna putih, ada endapan
PbCOOH
+
Berwarna putih, ada endapan
Sumber  :  Data Primer Prakrikum Kimia Dasar, 2007

4.1.4 Percobaan hehler
     Hasil praktikum hehler dapat dilihat pada tabel berikut :
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Putih telur
+
Berwarna putih, ada endapan
susu
+
Berwarna putih
Sumber  :  Data Primer Prakrikum Kimia Dasar, 2007

4.1.5 Uji xantho protein
     Hasil dari praktikum xantho protein dapat dilihat pada tabel berikut :
Sampel
Keterangan
Sebelum penambahan NH3
Setelah penambahan NH3
Putih telur
Menjadi padat putih
Berwarna orange
Susu
Berwarna Putih
Berwarna kuning
Sumber  :  Data Primer Prakrikum Kimia Dasar, 2007



4.1.6. Sifat fisik, kekentalan, dan bau lemak

Table 6. hasil pengamatan uji lemak
 

Sampel                        Kekentalan                     Bau                        Sifat fisik
                                                                                                                                                                                   
Lemak (Gajeh)             Kental                            Amis                         Padat
Asam Stearat                Tidak kental                 Tidak berbau          Cair berkristal
           

4.2              Pembahasan
Mencampurkan larutan putuh telur dan susu encer dengan cufri sulfat dan natrium hidroksida akan terbentuk warna ungu. Hal ini sesuai dengan data yang ada apabila putih telur dalam uji biuret dicampurkan dengan reagen (CuSO4) akan membentuk warna ungu, reaksi di atas sesuai dengan hasil dari praktikum yang kami lakukan. Pada Putih telur warna ungu lebih jelas dari susu encer, hal ini menunjukkan larutan putih telur mengandung ikatan peptida lebih banyak. Alkoloid Reagenesia dari logam berat putih telur dan susu encer ditambah asam nitrat menghasilkan endapan putih.

KESIMPULAN

     Dispersi protein umumnya kental berwarna bening dan jernih. Protein larut dalam larutan aquades, karena protein dapat mengalami hidrolisa. Protein sederhana menjadi asam amino penyusunnya. Larutan ninhidrin yang bereaksi dengan protein akan mengubah warna larutan yang mengandung protein menjadi ungu hingga biru. Jadi dapat disimpulkan tes biuret digunakan untuk menentukan banyak sedikitnya ikatan peptida suatu protein, sedangkan tes ninhidrin dan biuret hanya untuk mengetahui protein dan asam amino secara umum. Kesimpulan yang diperolh dari praktikum lemak sendiri adalah lemak tidak larut dalam air, lemak akan meninggalkan noda pada kertas.













DAFTAR PUSTAKA
Damin, Soemardjo.1997.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.UNDIP Press: Semarang
Keenan, Kleinfelter.1994.University Chemistry
Purba, Michael.1994.Ilmu Kimia.Erlangga:Jakarta
Rival, Haririzul.1995.Asas Pemeriksaan Kimia.UI Press:Jakarta



Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Informasi : Roy Hutasoit | Samosir | Indonesia
Copyright © 2014. ROYSOIT / INFORMASI BAGUS - Semoga Hari Anda Menyenangkan
Mandok Parjolo HORAS I Love You JESUS
Proudly powered by Roy Valentino Hutasoit